Aug 9, 2012
amazing!
Mungkin saya adalah satu dari sekian juta anak SMA yang memiliki kehidupan SMA yang ajaib, menakjubkan. Saya diberi 2 kali kesempatan oleh Allah untuk merubah diri menjadi lebih baik di masa SMA ini. Diberi kesempatan untuk mengenal dua sekolah yang berbeda. Diberi kesempatan untuk mengenal lebih banyak orang. Diberi kesempatan untuk tahu bagaimana rasanya jatuh dan kembali bangkit, dan diberi kesempatan untuk tahu bagaimana rasanya jauh dari orang yang kita sayang dan cintai. Saya diberi makna lebih tentang cobaan, sabar, dan ikhlas. Tentu saja ini pengalaman yang ajaib. Mengenal dua tempat, dua kota, dua pulau, dua kebudayaan yang berbeda yang berbeda. Sebenarnya sudah berkali-kali saya pindah. Berapa kota? Ahh ini kota ke-6 yang saya kunjungi. Waktu kecil dulu saya tak begitu paham apa makna "pindah" yang sesungguhnya. Hanya mengikuti orang tua, berkemas, rumah baru, sekolah baru, orang baru. Tetapi sekarang saya tahu, ternyata benar kata orang "orang itu makin tinggi usianya makin luas pula pemikirannya". Pindah bukan sekedar melangkahkan kaki ke suasana baru, tetapi mengenang semua kejadian di tempat lama, buruk atau pun baik, dan bertekad untuk menjadi pribadi baru yang jauh lebih baik di tempat baru. Disaat saya bertemu orang baru, mereka tidak tahu bagaimana diri saya di masa lalu, yang mereka tahu hanya ada orang bernama Ixora Kirana Prameswari. Nah, di situ lah kesempatannya. Berusaha mengatasi segala kelemahan di masa lalu. Menunjukkan Iko dengan suasana baru, istilah lebaynya mah make over gitu, tapi gue juga ga sejelek itu sampe kudu di make over. Dan ternyata berhasil *berhasil berhasil berhasil horey, wididit!*. Hanya cacat yang tak bisa berubah hahahaha, menjadi cacat dan a-gak sarap itu menyenangkan lhoo..
Well, hidup itu jelas-jelas ga ada yang sempurna, bahkan hidup si Adolf Hitler pun saya yakin jatuh bangun -,- walau pada akhirnya dia bangun bangun dan bangun lalu seketika jatuh terinjak kaki orang (read: keset Hitler). Cobaan itu muncul dari mana saja, tak terkecuali "orang yang satu atap" dengan kita. Mungkin saya diberi cobaan bukan dalam bentuk fisik, tapi kedewasaan yang sa-ngat-ma-mam-hati-dan-lambung-gue. Tapi cobaan itu jelas sangat berguna. Kalau saya tak mencicipi "itu", mungkin saya akan jadi orang manja kayak yang disebelah ini. Bayangkan, dia remaja SMA yang masih merengek ke mamanya, yang masih dibangunin-diambilin sarapan-disuapin pula hampir setiap pagi, yang hidup bagaikan raja yang harus dilayani setiap saat, what the hell his life! Atau cewek berkepala dua yang ga bisa apa apa, mualees e amit-amit. Ga kebayang nanti pas udah jadi ibu rumah tangga, gimana rumahnya. FYI, gue paling ga suka sama orang *sekalipun ibu-ibu* yang ga suka beres-beres.
Tadi itu contoh dari sekian banyak contoh, don't try that at home -,-
Dan sekarang kabar bahagianya, dimana ada kejadian pasti ada jodohnya si hikmah. See, saya lebih menghargai beberapa hal,
- liburan. Saya ga akan pernah menyia-nyiakan liburan karena cuma itu kesempatan buat ketemu keluarga yang jauh dipulau sana.
- sekolah, yang harus saya bangun kembali.
- tentu saja keluarga dan kenangan mereka.
- him, si tukang ikan yang kangennya bikin tikus mabok. Hampir 15 bulan pacaran, 5 diantaranya LDR. Tetap semangat! Tukang ikan dan ikan suatu saat pasti ketemu.
- uang. Saya ga munafik uang itu penting bagi kehidupan dan saya belajar cara mengaturnya dan menghargainya.
- Kepedulian.
- Sekarang gue bisa naik motor semau gue lhoo *norak* =D yah berhubung waktu di Palembang naik motor itu ga boleh jauh jauh soalnya ramee banget. Nah sekarang gue bebas, tapi ga bebas bebas juga sih, pegel bo' bokong gue.
- Sebuah kota. Keinginan saya buat tinggal di kota yang nyaman akhirnya tercapai. Solo itu nyaman, terutama jalanannya dan orangnya.
- dan yang paling penting, saya belajar mandiri.
Terima kasih banyak banyak buat keluarga, teman kawan sahabat, pacar saya, dan orang-orang ramah yang bikin hidup ga sesumpek yang kita kira =))
Label:
Ceplos dari gue,
My Life
Voila!
Powered by Blogger.